Kamis, 21 Juni 2012

Lirik Baik Disini



 Baik Di Sini

Cipt: Indra Perdana Sinaga

Bunda senyumanmu
Perteguh mimpi mimpiku
Ayah ..suaramu
Pertegas perjuanganku..
Anakmu bertarung menaklukkan waktu
Mengejar cita citaku

Jangan menangis bunda tercinta
Anakmu baik di sini
Tak perlu khawatir ayahku sayang
Doakan aku di sini

Ku akan melakukan yang terbaik
Semoga bahagia menantiku di ujung waktu.

Selasa, 12 Juni 2012

Kimia Koloid


* Pengertian Koloid
 
Koloid  merupakan campuran yang berada diantara campuran homogeny dan heterogen. Olehkarena iu, koloid mempunyai sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh campuran heterogen.
Sistem koloid dibedakan dapat dibedakan atas :
1.     Berdasarkan Tingkat wujudnya, yaitu :  fase terdispersi dan medium pendispersinya.
2.     Berdasarkan ukuran partikelnya, yaitu : fase terdispersinya system koloid terletak antara larutan sejati dan suspense kasar.

1.   Sistem  Dispersi
Sistem dispersi merupakan campuran antara zat terlarut dengan pelarut. Dalam sistem despersi, zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan zat pelarut. Dimana zat terlarut dinamakan fase terdispersi, sementara zat pelarutnya dinamakan medium pendispersi. Jadi, sistem dispersi adalah pencampuran antara fase terdispersi dengan medium pendispersi yang bercampur secara merata.

a.      Dispersi Kasar
Dispersi kasar disebut juga suspensi. Suspensi merupakan campuran heterogen antara fase terdispersi dengan medium pendispersi. Fase terdispersi biasanya berupa padatan, sedangkan medium pendispersi berupa zat cair. Oleh karena itu, disperse kasar merupakan campuran heterogen, maka antara fase terdispersi dengan medium pendispersi dapat dibedakan dengan jelas. Fase terdispersi mempunyai ukuran partikel lebih besar dari 10-5 cm sehingga akan terlihat sebagai endapan.
contoh : Campuran tepung dengan air (Dalam campuran tepung dan air, antara fase terdispersi (tepung) dengan medium pendispersi (air) dapat dibedakan karena tepung berada didsar wadah)


b.     Dispersi Halus
Dispersi halus disebut juga larutan sejati atau disperse molekuler. Larutan sejati adalah campuran antara fase terdispersi yang berwujud zat padat atau cair dengan medium pendispersi yang berupa zat cair. Dalam larutan sejati, fase terdispersi larut sempurna ke dalam medium pendispersi, sehingga terbentuk campuran homogeny.  Campuran homogeny disebut juga larutan.
contoh : Larutan garam dalam air (Oleh karena ukuran partikel fase terdispersi antara 10-7 – 10-5 cm, maka fase terdispersi dapat larut dalam medium pendispersi.


c.      Dispersi Koloid
Dispersi koloid merupakan campuran antara sistem disperse kasar dengan disperse halus. Dalam sistem koloid antara fase terdispersi dengan medium pendispersinya tampak homogeny. Namun sesungguhnya, disperse koloid merupakan campuran heterogen. Hal ini akan tampak dengan jelas saat disperse koloid diamati menggunakan mikroskop ultra.
contoh : Campuran antara air dengan tinta.
Secara umum perbedaan antara ketiga sistem dispersi tersebut adalah sebagai berikut:

No
Dispersi Kasar
Dispersi Halus
Dispersi Koloid
1.
Heterogen
Homogen
Tampak homogeny
2.
Dua fase
Satu fase
Dua fase (dilihat dari mikroskop ultra)
3.
Keruh ada endapan
Jernih
Keruh tanpa endapan
4.
Dapat disaring
Tidak dapat disaring
Dapat disaring dengan kertas saring ultra
5.
Tidak stabil
Stabil
Stabil
6.
Diameter partikel >10-5 cm
Diameter partikel <10-7 cm
Diameter partikel <10 -7 – 10-5 cm


2.   Sistem koloid
Sistem koloid adalah istilah lain daripada disperse koloid. Fase terdispersi dan medium pendispersi dalam sistem koloid dapat berwujud padat, cair, dan gas. Berdasarkan wujud fase terdispersi dan medmiium pendispersinya, sistem koloid dikelompokkan menjadi delapan sebagai berikut.

No
Nama koloid
Fase terdispersi
Medium Pendispersi
Contoh Koloid
1.
Sol padat
Padat
Padat
Aloi logam, kaca berwarna
2.
Sol
Padat
Cair
Kanji, cat
3.
Aerosol padat
Padat
Gas
Asap, debu
4.
Emulsi padat
Cair
Padat
Mentega, mutiara
5.
Emulsi
Cair
Cair
Santan
6.
Aerosol cair
Cair
Gas
Kabut, awan
7.
Busa Padat
Gas
Padat
Batu apung, kue
8.
Busa (buih)
Gas
Cair
Busa sabun

Sementara itu, campuran antara fase terdispersi gas dengan medium pendispersi gas tidak menghasilkan sistem koloid, tetapi menghasilkan campuran yang homogeny atau larutan sejati. Hal ini karena partikel-partikel gas berukuran molekul dengan diameter 10-7 cm dan jarak antarpartikel gas sangat renggang sehingga semua partikel bercampur homogeny dalam segala perbandingan.
Secara garis besar berdasarkan table pengelompokan sistem koloid tersebut, ada empat kelompok tipe koloid. Keempat tipe koloid tersebut sebagai berikut :
a.     Sol
Sol adalah sistem koloid dengan fase terdispersi berwujud padat, sedangkan medium pendispersi berwujud cair atau padat. Sol juga sering disebut larutan koloid. Pada umumnya fase terdispersinya tidak larut dalam cairan medium pendispersinya. Misal Sol Fe(OH)3  dalam air.
Sol padat adalah salah satu tipe sol yang terbentuk saat zat padat terdispersi dalam medium pendispersi padat. Sol padat dibuat dalam wujud cair pada suhu tinggi, kemudian didinginkan.
contoh : Kaca berwarna (kaca berwarna dibuat dengan cara mendispersikan senyawa logam yang berbentuk Kristal halus kedalam kaca cair pada suhu tinggi)

b.    Aerosol
Aerosol merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi berwujud padat atau cair, sedangkan medium pendispersinya berwujud gas. Aerosol dibedakan menjadi dua tipe yaitu : Aerosol padat dan Aerosol Cair. Aerosol padat terjadi apabila partikel-partikel padat yang sangat halus terdispersi kedalam medium pendispersi gas.
contoh : adanya partikel debu di udara.
Sedangkan Aerosol cair adalah koloid yang terdiri atas fase terdispersi cair dalam medium pendispersi gas. Contoh : kabut (kabut terjadi apabila udara mengembun dan bergabung membentuk butiran-butiran halus dalam ukuran partikel koloid).

c.     Emulsi
Emulsi merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi berwujud cair dalam medium pendispersi yang juga berwujud cair. Namun sistem disperse ini tidak dapat bercampur secara homogen. Contoh : es Krim dan Susu (susu merupakan emulsi lemak dan air).
Emulsi padat terjadi apabila partikel-partikel padat yang sangat halus terdispersi ke dalam medium pendispersi padat dan tidak dapat bercampur homogen. Contoh : Mentega.

d.    Busa
Busa merupakan sistem koloud dengan fase terdispersi berwujud gas yang terdispersi dalam medium pendispersi cair. Sementara itu, busa padat terjadi apabila gas terdispersi dalam medium padat. Tipe koloid ini terbentuk pada suhu tinggi dalam medium pendispersi yang mempunyai titik lebur di atas suhu kamar. Hal inilah yang menyebabkan tipe koloid ini berwujud padat pada suhu kamar. Contoh : Lava gunung berapi.

Oleh admin @ch_wulan

Kumpulan Simbol-Simbol Fisika


“Kumpulan Simbol-Simbol Fisika “

   1.      Alpha (a)               Lambang         A  α
   2.      Beta (b)                 Lambang         B  β
   3.      Gamma (g)            Lambang         Γ  γ
   4.      Delta (d)                Lambang         Δ  δ atau ∂
   5.      Epsilon (e)             Lambang         Ε  ε
   6.      Zeta (z)                  Lambang         Z  ζ
   7.      Eta (h)                   Lambang         H  η
   8.      Theta (th)              Lambang         Θ  θ
   9.      Iota (i)                   Lambang         I    ι
  10.  Kappa (k)              Lambang         K  κ
  11.  Lambda (l)            Lambang         Λ    
  12.  Nu (n)                    Lambang         N  v
  13.  Xi (x)                     Lambang         Ξ   ξ
  14.  Omicron (o)           Lambang         O   o
  15.  Pi (p)                     Lambang         Π   π
  16.  Rho (r)                   Lambang         P   ρ    
  17.  Sigma (s)              Lambang         Σ  σ  atau ς
  18.  Tau (t)                   Lambang         T  τ
  19.  Upsilon (u)            Lambang         υ
  20.  Phi (ph)                 Lambang         Ф  φ 
  21.  Chi (ch)                 Lambang         X   χ
  22.  Psi (ps)                  Lambang         Ψ   ψ
  23.  Omega (o)             Lambang         Ω  ω

Oleh admin @ch_wulan